Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa Dan Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dengan UU Nomor
: 24 tahun 2009 Tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu
kebangsaan. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf
Supratman.
Penggunaan Lagu Kebangsaan
(1) Lagu Kebangsaan wajib diperdengarkan
dan/atau dinyanyikan untuk :
a.Menghormati presiden dan/atau wakil presiden;
b.Menghormati bendera negara pada waktu pengibaran atau
penurunan bendera negara yang diadakan dalam upacara;
c.Dalam acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah;
d.Dalam acara pembukaan sidang paripurna majelis
permusyawaratan rakyat, dewan perwakilan rakyat, dewan perwakilan rakyat daerah
dan dewan perwakilan daerah;
e. Menghormati kepala negara atau kepala pemerintahan
negara sahabat dalam kunjungan resmi;
f. Dalam acara atau kegiatan olahraga
internasional; dan
g. Dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni internasional yang diselenggarakan di indonesia .
(2) Lagu Kebangsaan dapat diperdengarkan dan/atau
dinyanyikan:
a. Sebagai pernyataan rasa kebangsaan;
b. Dalam rangkaian program pendidikan
dan pengajaran;
c. Dalam acara resmi lainnya yang
diselenggarakan oleh organisasi, partai politik, dan
kelompok masyarakat lain;
dan/atau
d. Dalam acara ataupun kompetisi ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni internasional.
Tata Cara Penggunaan Lagu Kebangsaan
a.Lagu Kebangsaan dapat dinyanyikan dengan diiringi alat
musik, tanpa diiringi alat musik, ataupun diperdengarkan secara instrumental.
b.Lagu Kebangsaan yang diiringi alat musik, dinyanyikan
lengkap satu strofe, dengan satu kali ulangan pada refrein.
c. Lagu Kebangsaan yang tidak diiringi alat musik,
dinyanyikan lengkap satu stanza pertama, dengan satu kali ulangan pada bait
ketiga stanza pertama.
d. Apabila Lagu Kebangsaan dinyanyikan lengkap tiga stanza,
bait ketiga pada stanza kedua dan stanza ketiga dinyanyikan ulang satu kali.
e.Setiap orang yang hadir pada saat Lagu Kebangsaan
diperdengarkan dan/atau dinyanyikan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat.
f. Dalam hal Presiden atau Wakil Presiden Republik Indonesia
menerima kunjungan kepala negara atau kepala pemerintahan negara lain, lagu
kebangsaan negara lain diperdengarkan lebih dahulu, selanjutnya Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya. Dalam hal Presiden Republik Indonesia
menerima duta besar negara lain dalam upacara penyerahan surat kepercayaan, lagu kebangsaan negara
lain diperdengarkan pada saat duta besar negara lain tiba, dan Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya diperdengarkan pada saat duta besar negara lain akan
meninggalkan istana.
Larangan :
Setiap orang dilarang:
a. Mengubah Lagu Kebangsaan dengan nada, irama, katakata,
dan gubahan lain dengan maksud untuk menghina atau merendahkan kehormatan Lagu
Kebangsaan;
b.Memperdengarkan, menyanyikan, ataupun menyebarluaskan
hasil ubahan Lagu Kebangsaan dengan maksud untuk tujuan komersial; atau
c. Menggunakan Lagu Kebangsaan untuk iklan dengan
maksud untuk tujuan komersial.
Sejarah Dan Peraturan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
PENDAHULUAN
Setiap bangsa di dunia ini memiliki lagu kebangsaannya. Lagu
kebangsaan itu bukanlah sekedar merupakan lagu untuk keindahan belaka, tetapi
merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa yang bersangkutan. Ia
merupakan sublimasi api perjuangan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional dan
mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
a. Setiap bangsa gembira, bersemangat dan bangga apabila
mendengar lagu kebangsaannya dinyatakan dan didengungkan dan mereka
menghormatinya dengan khidmat.
b. Suatu insiden antara dua bangsa akan terjadi apabila
suatu bangsa mempermainkan atau menghina lagu kebangsaan bangsa lain.
Penghinaan terhadap suatu lagu kebangsaan dirasakan sebagai penghinaan terhadap
bangsa pemilik lagu kebangsaan itu. Dalam hubungan internasional antara
bangsa-bangsa di dunia, maka setiap bangsa berkewajiban untuk menghormati
bangsa lain.
c. Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah milik bangsa
Indonesia. “Indonesia Raya” merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional
bangsa Indonesia. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa Indonesia dalam
mencapai dan mempertahankan kemerdekaan dan Negara Indonesia. Ia merupakan pula
pemersatu bangsa dan tekad bangsa Indonesia.
d. “Indonesia Raya” yang berkumandang di seluruh pelosok
tanah air Indonesia selama perang kemerdekaan di Indonesia, telah mengorbankan
semangat dan keberanian rakyat dan pemuda Indonesia untuk bertempur sampai
titik darah penghabisan dalam mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan,
meskipun mereka hanya menggunakan bambung runcing untuk melawan tentara
colonial yang bersenjata modern. Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia, lagu
kebangsaan Indonesia Raya dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih adalah
kehormatan bangsa dan Negara Indonesia.
e.. Gerakan Pramuka mempunyai tugas untuk menjadikan setiap
Pramuka Indonesia sebagai patriot bangsa yang sanggup dan berani mempertahankan
serta mempunyai rasa hormat yang tinggi terhadap lagu kebangsaan Indonesia
Raya.
f.. Oleh karena itu, kepada setiap Pramuka Indonesia harus
ditanamkan dan ditumbuhkan rasa cinta dan rasa hormat terhadap lagu kebangsaan
Indonesia Raya. Untuk itu, maka setiap Pramuka Indonesia harus mengetahui dan
menghayati arti dan sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam perjuangan
bangsa Indonesia merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Setai Pramuka
harus mampu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan benar dan baik
serta memiliki rasa hormat terhadapnya.
g. Tugas Pembina Pramuka antara lain adalah untuk membina
setiap Pramuka menjadi patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan
berkorban demi abadinya Lgu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia.
h. Untuk suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka
pertama-tama harus menjadikan dirinya sebagai patriot yang memiliki rasa hormat
kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
di bumi Indonesia. Dia adalah contoh hidup bagi setiap pramuka.
i. Uraian tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya beserta
sejarahnya ini hanya sekedar pegangan bagi para Pembina Pramuka dalam
melaksanakan tugasnya. Namun demikian, setiap Pembina Pramuka berkewajiban
untuk berusaha mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan Lagu kebangsaan
Indonesia Raya.
PERKEMBANGAN SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
“Indonesia Raya” sebelum 17 Agustus 1945.
1. Lagu “Indonesia Raya” adalah gubahan komponis Muda
Indonesia bernama Wage Rudolph Soepratman.
2. Almarhum Wage Rudolph Soepratman adalah seorang guru dan
juga pernah menjadi wartawan surat kabar “Kaoem Moeda” dan pengarang buku.
Sejak kecil Soepratman gemar sekali bermain biola.
3. Wage Rudolph Soepratman adalah putra seorang sersan
Instruktur Mas Senen Sastrosoehardjo. Soepratman dilahirkan di Jatinegara pada
tanggal 9 Maret 1903 dan meninggal dunia pada malam selasa tanggal 16 Agustus
di Surabaya.
4. Semangat nasional telah mengisi seluruh jiwa Soepratman
pada waktu itu. Semangat yang berwujud kemauan ingin menciptakan Lagu
Kebangsaan. Akhirnya ia dapat menciptakan Lagu Indonesia Raya.
Lagu Indonesia Raya tiu dipersembahkan oleh Soepratman
kepada masyarakat di dalam konggers Pemuda Indonesia tanggal 28 Oktober 1928 di
Gedung Indonesiche Club, Jln.Kramat 106 Jakarta. Lagu Indonesia Raya untuk
pertama kali diperdengarkan dalam Konggres itu sesuai pula dengan semangat
Persatuan Pemuda yang menyala-nyala pada waktu itu, maka ketika Lagu Indonesia
Raya diperkenalkan kepada peserta konggres, dengan serta merta lagu itu
mendapat sambutan yang hangat sekali.
Sejak tiu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu
dibuka dan ditutup dengan Lagu Indonesia Raya. Semua Organisasi Rakyat
Indonesia, Partai Politik, Organisasi Pemuda, Wanita, Kepanduan (Kepramukaan),
seluruh rakyat Indonesia yang sadar, mengakui lagu Indonesia Raya sebagai Lagu
Kebangsaan.
Pada jaman penjajahan, Lagu Indonesia Raya sering dilarang,
dihalang-halangi oleh Pemerintahan Kolonial Belanda oleh suatu ketika
Pemerintah Jepang di Indonesia. Pemerintah Belanda telah pula meminta agar
kata-kata dalam lagu Indonesia Raya diubah. Akan tetapi berkat semangat
perjuangan dan Peraturan Rakyat dan Pemuda Indonesia segala rintangan itu dapat
dilenyapkan
“Indonesia Raya” setelah 17 Agustus 1945.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,
Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan. Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya selama perang Kemerdekaan telah merupakan sublimasi pengorbanan
perjuangan rakyat dan Pemuda Indonesia untuk mengusir penjajah dan
mempertahankan serta menegakkan Kemerdekaan.
Dalam Undang-Undang Dasar sementara Republik Indonesia tahun
1950 pasal 3 ayat 2 Lagu Indonesia Raya ditetapkan dengan resmi sebagai Lagu
Kebangsaan Indonesia.
PERATURAN PENGGUNAAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dengan Peraturan
Pemerintah No. 44 tahun 1958 tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, meliputi :
Ketentuan Umum Penggunaan Lagu Indonesia Raya (Lagu
Kebangsaan) Penggunaan Lagu Kebangsaan bersama-sama dengan Lagu Kebangsaan
Asing Penggunaan Lagu Kebangsaan Asing sendiri Tata tertib dalam penggunaan
Lagu Kebangsaan.
Aturan hukum
a. Bab I, pasal 1, Peraturan Pemerintah No.44 tahun 1958,
berbunyi :“….(1)Lagu Kebangsaan Republik Indonesia Raya, selanjutnya disebut
“Lagu Kebangsaan” ialah Lagu Indonesia Raya. (2) Lagu Kebangsaan tersebut
dengan kata-katanya ialah seperti tertera pada lampiran-lampiran Peraturan
Pemerintah ini…”
b. Bab II, pasal 4, Peraturan Pemerintah No.44 tahun 1958,
berbunyi :“….(1) Lagu Kebangsaan diperdengarkan / dinyanyikan :
Untuk menghormati Kepala Negara / Wakil Kepala Negara
Pada waktu penaikan atau penurunan Bendera Kebangsaan yang
diadakan dalam upacara, untuk menghormati Bendera itu.
Untuk mengormati Kepala Negara Asing.
c.. Bab II, Pasal 5 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1958
berbunyi :“….dilarang : Menggunakan Lagu Kebangsaan untuk reklame dalam bentuk
apapun juga. Menggunakan bagian-bagian daripada Lagu Kebangsaan dalam gubahan
yang tidak sesuai dengan kedudukan dalam Lagu Indonesia Raya sebagai Lagu
Kebangsaan…”
d. Bab V, pasal 9, Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1958,
berbunyi :“…..Pada waktu Lagu Kebangsaan diperdengarkan / dinyanyikan pada
kesempatan-kesempatan dimaksud dalam pearturan ini maka orang yang hadir,
berdiri tegak di tempat-tempat masing-masing. Mereka yang berpakaian seragam
dari suatu Organisasi memberi hormat dengan cara yang telah ditetapkan untuk
organisasi itu. Mereka yang tidak berpakaian seragam, memberi hormat dengan
meluruskan lengan bawah dan meletakkan tapak tangan dengan jari rapat pada
paha, sedang menutup kepala harus dibuka, kecuali kopiah, ikat kepala, sorban
dan kundung atau topi. Warna yang dipakai menurut agama atau kebiasaan….”
Setiap warga negara berkewajiban untuk menghayati, melaksanakan
dan mentaati Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 1958 tentang Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya.
Undang-Undang No 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta lagu Kebangsaan Indonesia Raya adalah seperti di bawah ini.
Undang-Undang No 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta lagu Kebangsaan Indonesia Raya adalah seperti di bawah ini.